Banyak topik kimia yang menyebabkan miskonsepsi karena kimia bersifat
abstrak, merupakan penyederhanaan dari keadaan sebenarnya, dan sifatnya
berurutan. Kesulitan dalam memahami konsep-konsep dasar dalam materi
kimia dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pemahaman. . Pemahaman
salah yang terjadi secara konsisten disebut dengan kesalahan konsep
(misconseption).
berikut dijabarkan beberapa miskonsepsi yang terjadi pada materi kesetimbangan kimia.
MISKONSEPSI
|
SUJECT
|
KONSEP YANG TEPAT
|
Menentukan jumlah mol
ataupun kosentrasi bila siswa diberikan molaritas ataupun dalam pengguanaan
volume.
|
Menggunaan Tetapan
Kesetimbangan
|
Jumlah mol ataupun
konsentrasi adalah sama dengan molaritas, karena molaritas meruapakan
konsentrasi dengan satuan mol/L dan penentuan tergantung koefisien pada
produk adan reaktan pada reaksi setimbang.
|
Menetukan makna Kc dan
Kp dengan beranggapan Kc adalah untuk kesetimabangan suhu yang tetap dan Kp
adalah untuk perubahan pada tekanan.
|
Persamaan Tetapan
Kesetimbangan
|
Kc adalah lambang dari Hukum Kesetimbangan atau Hukum Aksi Massa dimana
bunyi Hukumnya adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat diruas kanan dibagi
dengan hasil kali kesetimbangan zat diruas kiri, masing-masing dipangkatkan
dengan koefisien reaksinya, mempunyai harga tertentu pada suhu tertentu.
Kp adalah tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan parsial yang
disebut juga dengan tetapan kesetimbangan tekanan parsial.
|
Perubahan suhu,volume
dan tekanan jika ditambahkan atau dikurangkan bahkan ada siswa beranggapan
tidak akan mengalami perubahan suatu kesetimbangan.
|
Asas Le Chatelier
|
Perubahan suhu, volume dan tekanan akan mengubah konsentrasi kesetimbangan
suatu reaksi yaitu :
· Penambahan suhu
dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm sedangkan jika
suhu dturunkan maka reaksi akan bergerak ke arah reaksi eksoterm.
· Ketika volume diperkecil, akan
mengakibatkan konsentrasi (rapatan) bertambah dan akan bergeser ke arah yang
koefisiennya terkecil sedangkan volume diperbesar akan mengakibatkan
konsentrasi (rapatan) berkurang dan akan bergeser ke arah koefisiennya
terbesar
· Ketika tekanan diperbesar akan bergeser ke
arah yang koefisien terkecil sebaliknya tekanan diperkecil akan bergeser ke
arah yang koefisien terbesar
|
Katalis mengarah pada
produk hasil yang lebih tinggi
|
Pengaruh Katalis
|
Katalis memperbesar
laju reaksi karena akan menurunkan energi pengaktifan. Penurunan energi
pengaktifan tersebut akan berlaku untuk kedua arah.
|
Penambahan atau
pengurangan komponen berupa padatan ataupun cairan murni akan mempengaruhi
kesetimbangan dan perubahan tekanan dan volume akan mempengaruhi konsentrasi
padatan atau cairan murni
|
Pengaruh komponen
padatan dan cairan murni
|
Penambahan komponen
yang beruapa larutan atau gas akan mempengaruhi kerapatan antarpartikel dalam
campuran dan penambahan atau pengurangan komponen berupa padatan ataupun
cairan murni tidak akan mempengaruhi kesetimbangan dan tekanan dan volume
hanya akan mempengaruhi konsentrasi pada gas.
|
Kesetimbangan tidak
akan mempengaruhi dalam laju reaksi dan membedakan antara rate (kecepatan)
dan luas reaksi
|
Waktu untuk mencapai
kesetimbangan
|
Cepat lambatnya suatu
reaksi mencapai kesetimbangan tergantung pada laju reaksi, semakin besar laju
reaksi, semakin cepat reaksi mengalami kesetimbangan dan dengan besarnya luas
akan mempercepat kesetimbangan.
|
Saat terjadi kesetimbangan, tidak
terjadi reaksi sampai ada penambahan
dari luar.
|
Kesetimbangan Dinamis
|
Pada saat kesetimbangan tercapai,
reaksi tetap berlangsung.
Miskonsepsi semacam ini merupakan bentuk
miskonsepsi dialek, karena berasal
dari kata kesetimbangan atau seimbang yang sudah dikenal siswa dalam
kehidupan sehari-hari, yang
berarti setara dan diam
|
jadi, peranan guru agar tidak terjadi miskonsepsi sangat besar, yaitu mulai
dari dirinya sendiri yang harus memahami konsep-konsep kimia secara
benar sehingga gurunya sendiri tidak mengalami miskonsepsi dan dapat
membimbing peserta didik mencapai kompetensi yang ditetapkan. Selain
itu, guru juga harus bisa memahami siswa hingga evaluasi pembelajaran
dapat membantu peserta didik agar tidak mengalami miskonseps. Peranan
tenaga pendidik juga diperlukan dalam menyaring sumber-sumber belajar
siswa lainnya seperti buku teks pelajaran. Ketika sumber belajar siswa
seperti buku teks pelajaran mengalami miskonsepsi perlunya guru untuk
meluruskan kesalahan tersebut sehingga siswa tidak mengalami
miskonsepsi.
Menurut saya, penyebab lain terjadinya miskonsepsi dapat juga dari pengetahuan kimia terdahulu peserta didik belum matang yang merupakan dasar pembelajaran kimia yang dilaksanakan. Kesalahan pada pengetahuan dasar ini akan berkelanjutan ketika peserta didik ingin mempelajari konsep yang lebih kompleks. Untuk meminimalisir miskonsepsi karena hal ini , penting untuk peserta didik membandikan pelajaran kimia dari berbagai sumber belajar yang dipelajarinya. Beberapa instrumen untuk mendeteksi dan menganalisis miskonsepsi kimia sudah diciptakan untuk setiap SK dan KD pelajaran kimia, baik yang berupa perangkat wawancara, tes soal dan beberapa di antaranya sudah merupakan produk penelitian yang dapat digunakan pembelajaran kimia atau penelitian pembelajaran kimia yang lain.
BalasHapusPada materi kesetimbangan kimia ini merupakan materi yang abstrak sehingga membuat siswa berimajinasi dalam mempelajarinya, siswa hanya dapat membayangkan proses reaksi kimia yang terjadi, sehingga menurut saya dalam mengatasi miskonsepsi yang terjadi dilakukan pembelajaran yang menarik menggunakan animasi atau video atau untuk mengkonstruksi pemikiran siswa secara nyata.
menurut saya,selain dari guru penyebab miskonsepsi ini bisa juga dari media yang digunakan oleh seorang guru dan peserta didiknya sendiri seperti konsep awal dan cara berfikir serta kurangnya mencari informasi yang lebih akurat dari konsep yang diterima.namun media yang baik juga bisa membantu peserta didik dalam memahami materi,selain itu seorang guru juga harus bisa memberi konsep yang sebenarnya dan memahami konsep materi yang akan disampaikannya agar tidak lagi terjadi miskonsepsi.
BalasHapus