Senin, 11 April 2016

MISKONSEPSI DARI KESETIMBANGAN KIMIA




Banyak topik kimia yang menyebabkan miskonsepsi karena kimia bersifat abstrak, merupakan penyederhanaan dari keadaan sebenarnya, dan sifatnya berurutan. Kesulitan dalam memahami konsep-konsep dasar dalam materi kimia dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pemahaman. . Pemahaman salah yang terjadi secara konsisten disebut dengan kesalahan konsep (misconseption).

berikut dijabarkan beberapa miskonsepsi yang terjadi pada materi kesetimbangan kimia.

MISKONSEPSI
SUJECT
KONSEP YANG TEPAT
Menentukan jumlah mol ataupun kosentrasi bila siswa diberikan molaritas ataupun dalam pengguanaan volume.
Menggunaan Tetapan Kesetimbangan
Jumlah mol ataupun konsentrasi adalah sama dengan molaritas, karena molaritas meruapakan konsentrasi dengan satuan mol/L dan penentuan tergantung koefisien pada produk adan reaktan pada reaksi setimbang.
Menetukan makna Kc dan Kp dengan beranggapan Kc adalah untuk kesetimabangan suhu yang tetap dan Kp adalah untuk perubahan pada tekanan.
Persamaan Tetapan Kesetimbangan
Kc adalah lambang dari Hukum Kesetimbangan atau Hukum Aksi Massa dimana bunyi Hukumnya adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat diruas kanan dibagi dengan hasil kali kesetimbangan zat diruas kiri, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, mempunyai harga tertentu pada suhu tertentu.
Kp adalah tetapan kesetimbangan yang berdasarkan tekanan parsial yang disebut juga dengan tetapan kesetimbangan tekanan parsial.
Perubahan suhu,volume dan tekanan jika ditambahkan atau dikurangkan bahkan ada siswa beranggapan tidak akan mengalami perubahan suatu kesetimbangan.
Asas Le Chatelier
Perubahan suhu, volume dan tekanan akan mengubah konsentrasi kesetimbangan suatu reaksi yaitu :
·         Penambahan suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm sedangkan jika suhu dturunkan maka reaksi akan bergerak ke arah reaksi eksoterm.
·     Ketika volume diperkecil, akan mengakibatkan konsentrasi (rapatan) bertambah dan akan bergeser ke arah yang koefisiennya terkecil sedangkan volume diperbesar akan mengakibatkan konsentrasi (rapatan) berkurang dan akan bergeser ke arah koefisiennya terbesar
·     Ketika tekanan diperbesar akan bergeser ke arah yang koefisien terkecil sebaliknya tekanan diperkecil akan bergeser ke arah yang koefisien terbesar
Katalis mengarah pada produk hasil yang lebih tinggi



Pengaruh Katalis
Katalis memperbesar laju reaksi karena akan menurunkan energi pengaktifan. Penurunan energi pengaktifan tersebut akan berlaku untuk kedua arah.
Penambahan atau pengurangan komponen berupa padatan ataupun cairan murni akan mempengaruhi kesetimbangan dan perubahan tekanan dan volume akan mempengaruhi konsentrasi padatan atau cairan murni



Pengaruh komponen padatan dan cairan murni
Penambahan komponen yang beruapa larutan atau gas akan mempengaruhi kerapatan antarpartikel dalam campuran dan penambahan atau pengurangan komponen berupa padatan ataupun cairan murni tidak akan mempengaruhi kesetimbangan dan tekanan dan volume hanya akan mempengaruhi konsentrasi pada gas.
Kesetimbangan tidak akan mempengaruhi dalam laju reaksi dan membedakan antara rate (kecepatan) dan luas reaksi
Waktu untuk mencapai kesetimbangan
Cepat lambatnya suatu reaksi mencapai kesetimbangan tergantung pada laju reaksi, semakin besar laju reaksi, semakin cepat reaksi mengalami kesetimbangan dan dengan besarnya luas akan mempercepat kesetimbangan.
Saat terjadi kesetimbangan, tidak terjadi reaksi sampai ada penambahan
dari luar.
Kesetimbangan Dinamis
Pada saat kesetimbangan tercapai,
reaksi tetap berlangsung. Miskonsepsi semacam ini merupakan bentuk
miskonsepsi dialek, karena berasal dari kata kesetimbangan atau seimbang yang sudah dikenal siswa dalam kehidupan sehari-hari, yang
berarti setara dan diam
 jadi, peranan guru agar tidak terjadi miskonsepsi sangat besar, yaitu mulai dari dirinya sendiri yang harus memahami konsep-konsep kimia secara benar sehingga gurunya sendiri tidak mengalami miskonsepsi dan dapat membimbing peserta didik mencapai kompetensi yang ditetapkan. Selain itu, guru juga harus bisa memahami siswa hingga evaluasi pembelajaran dapat membantu peserta didik agar tidak mengalami miskonseps. Peranan tenaga pendidik juga diperlukan dalam menyaring sumber-sumber belajar siswa lainnya seperti buku teks pelajaran. Ketika sumber belajar siswa seperti buku teks pelajaran mengalami miskonsepsi perlunya guru untuk meluruskan kesalahan tersebut sehingga siswa tidak mengalami miskonsepsi.

sumber: http://herliyandusoraya.blogspot.co.id/2013/12/miskonsepsi-kesetimbangan-kimia.html

2 komentar:

  1. Menurut saya, penyebab lain terjadinya miskonsepsi dapat juga dari pengetahuan kimia terdahulu peserta didik belum matang yang merupakan dasar pembelajaran kimia yang dilaksanakan. Kesalahan pada pengetahuan dasar ini akan berkelanjutan ketika peserta didik ingin mempelajari konsep yang lebih kompleks. Untuk meminimalisir miskonsepsi karena hal ini , penting untuk peserta didik membandikan pelajaran kimia dari berbagai sumber belajar yang dipelajarinya. Beberapa instrumen untuk mendeteksi dan menganalisis miskonsepsi kimia sudah diciptakan untuk setiap SK dan KD pelajaran kimia, baik yang berupa perangkat wawancara, tes soal dan beberapa di antaranya sudah merupakan produk penelitian yang dapat digunakan pembelajaran kimia atau penelitian pembelajaran kimia yang lain.
    Pada materi kesetimbangan kimia ini merupakan materi yang abstrak sehingga membuat siswa berimajinasi dalam mempelajarinya, siswa hanya dapat membayangkan proses reaksi kimia yang terjadi, sehingga menurut saya dalam mengatasi miskonsepsi yang terjadi dilakukan pembelajaran yang menarik menggunakan animasi atau video atau untuk mengkonstruksi pemikiran siswa secara nyata.

    BalasHapus
  2. menurut saya,selain dari guru penyebab miskonsepsi ini bisa juga dari media yang digunakan oleh seorang guru dan peserta didiknya sendiri seperti konsep awal dan cara berfikir serta kurangnya mencari informasi yang lebih akurat dari konsep yang diterima.namun media yang baik juga bisa membantu peserta didik dalam memahami materi,selain itu seorang guru juga harus bisa memberi konsep yang sebenarnya dan memahami konsep materi yang akan disampaikannya agar tidak lagi terjadi miskonsepsi.

    BalasHapus